Rabu, 27 Oktober 2021

17 KATA-KATA MUTIARA HABIB LUTHFI BIN YAHYA, PENUH MAKNA DAN MENYEJUKKAN HATI

Edisi Rabu, 27 Oktober 2021 M / 20 Rabi'ul Awwal 1443 H.

Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya atau yang akrab disapa Habib Luthfi adalah ulama yang dihormati di Indonesia. Pendakwah asal Pekalongan ini juga menjabat sebagai ketua MUI Jawa Tengah. Dikenal sebagai ulama yang mengusung Islam moderat, Habib Luthfi sering memberikan kata-kata mutiara yang menyejukkan hati.

Ulama kelahiran Pekalongan, Jawa Tengah, 10 November 1947 ini, menjadi salah satu tokoh muslim berpengaruh di dunia. Namanya masuk urutan ke-32 dalam daftar 500 muslim paling berpengaruh di dunia versi Pusat Studi Islam Strategis Yordania edisi tahun 2021. Hal inilah yang kemudian membuat namanya semakin dikenal oleh masyarakat dunia.

Menyandang sebagai salah satu ulama besar di Indonesia, Habib Luthfi selalu memberikan kata-kata mutiara yang menyejukkan hati. Tak heran, jika beliau begitu dicintai di kalangan jemaahnya. Berikut kata-kata mutiara Habib Luthfi bin Yahya yang dilansir dari NU Online dan Duta Islam:

1. Sikap kedisiplinan dan kejuangan kita tidak hanya didasari sebagai tuntutan kedinasan, tetapi diwujudkan pengamalan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Subhanahu WaTa'ala.

2. Apabila kita tidak mau berpikir jauh tentang kecenderungan melunturnya kecintaan kepada para ulama dan tanah air, sulit dipertahankan lebih lanjut dengan apa yang sering kita dengungkan cinta tanah air NKRI harga mati.

3. Kadang ketika memiliki istri muda, khawatir jangan jangan menjadi janda muda. Punya anak anak kecil, khawatir jangan jangan jadi anak yatim. Ketika Isroil datang memanggil, apakah kita sudah siap dengan bekal menghadap-Nya?

4. Jangan sampai adanya corona ini menjadi sebab pemisah antara kita. Yang tadinya hatinya polos semakin timbul su'udzon, muncul prasangka buruk antar sesama anak bangsa.

5. Tunjukan kalau kita menjadi anak bangsa yang kuat, berada dalam bangsa yang kuat, ketahanan nasional kita juga kokoh.

Kita harus bangga menjadi bangsa Indonesia, seperti Nabi juga bangga dengan kebangsaannya.

6. Ayam bangkok itu, netes (lahir) di Indonesia, cari makan di Indonesia, tidurnya di Indonesia, matinya juga mungkin di Indonesia, tapi ia tidak pernah bangga dengan Indonesia, wong kemana-mana Bangkok terus

7. Wali Songo, walaupun mereka sudah tidak ada, sudah meninggal dunia, akan tetapi mereka masih bisa menggerakkan perekonomian umat dan mampu menjadi perekat umat Islam, lha kita yang masih hidup ini, apa yang bisa kita lakukan?

8. Sesama wali quthub meski memiliki pangkat kewalian yang sama tetapi memiliki sirr atau rahasia yang berbeda. Salah satu hikmahnya adalah agar tidak ada kecemburuan diantara makhluk Allah.

9. Jangan sekali-kali melupakan guru yang telah mengenalkanmu dzahir-dzahir syariat, terlebih guru mursyidmu yang telah membimbing-mu menuju Allah.

Salah satu sebab kenapa aku memperoleh derajat terhormat saat ini adalah karena aku sangat menghormati guru-guruku.

10. Rizki itu ada dua, Tajrid dan Kasbi. Rizki Tajrid diperoleh tanpa melalui ikhtiar, inilah karunia yang Allah berikan kepada para auliya' (kekasih Allah). Sedang rizki Kasbi didapat melalui proses ikhtiar.

Rizki itu ibarat tangki mobil, sudah ada takarannya gak bisa dilebihkan atau dikurangi. Kalau dilebihkan bisa-bisa luber dan kalau dikurangi bisa-bisa pengemudi tidak sampai ketujuan.

11. Kasih sayang seorang wali itu sama seperti kasih sayang seorang ibu kepada anaknya, bahkan mereka rela menanggung adzab yang turun di umat mereka. Begitulah sifat para auliya.

12. Rahmat turun karena sebab ikhtiar. Contoh: sakinah, mawaddah dan rahmah akan muncul jika seseorang sudah ikhtiar untuk menikah.

13. Qudrat dan iradat Allah Subhanahu Wa Ta'ala ditunjukan pada tiap makhluk yang telah Dia ciptakan.

14. Make up orang mukmin ialah bekas sujud yang memancar dari wajahnya.

15. Tidak usah memikirkan kekeramatan, yang penting kalian mendalami sekaligus mengamali secara benar dzahir-dzahir syariat.

16. Aku tidak pernah belajar komunikasi dengan arwah di alam barzakh. Aku bisa karena memiliki mahabbah (kecintaan) kepada meraka. Ilmu seperti itu tidak usah dipelajari, berbahaya, karena kalian belum bisa membedakan mana arwah para wali dan mana arwah yang merupakan jelmaan iblis.”

17. Hikmah di balik tanaman yang diletakkan di atas kuburan adalah untuk meringankan adzab si ahli kubur. Karena selama tanaman itu masih hijau, dia (tanaman) bertasbih memujiNya. Hal inilah yang menjadi sebab turunnya rahmat diringankan siksaan si ahli kubur.

Semoga bermanfaat....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.