Sabtu, 09 Oktober 2021

17 KATA KATA BIJAK IMAM AL-HADDAD, PENUH PETUAH DAN NASEHAT KEHIDUPAN (BAGIAN 1)

Edisi Sabtu, 9 Oktober 2021 M / 2 Rabi'ul Awwal 1443 H.

Imam Al-Haddad yang memiliki nama lengkap Al-Imam Habib Abdullah bin ‘Alawi Al-Haddad bukan nama yang asing bagi telinga umat Islam Indonesia, bahkan kaum muslim di pelbagai belahan dunia Islam.

Terkenal sebagai pengarang kitab Ratib al-Haddad dan Wirdul Lathif, Imam Al-Haddad juga menjadi juru bicara ‘alawiyyin yang merumuskan etika dan thariqah dalam perjalanan tasawuf ‘alawiyyin yang berkembang dalam sejarah Islam. Sebagian besar ajarannya dianut kaum muslim tradisional dalam komunitas Sunni.

Al-Imam al-Allamah Habib Abdullah bin ‘Alawi Al-Haddad dilahirkan di pinggiran Kota Tarim, sebuah kota terkenal di Hadramaut, pada malam hari, 5 Shafar 1044 H, dan dibesarkan di kota itu. Ayahandanya adalah as-Sayyid ‘Alawi bin Muhammad Al-Haddad. Seorang laki-laki saleh dan bertakwa.

Di bawah bimbingan ayahandanya inilah ia memperoleh pelajaran al-Qur’an dan menghafalnya, di samping mendalami ilmu-ilmu lainnya, kendati telah kehilangan penglihatan mata sejak kecil. Ia dikenal sebagai seorang tokoh sufi besar nan cerdas.

Kini, kata-kata bijak beliau yang berisi petuah dan nasihat kehidupan pun banyak bertengger di sosial media. Untuk mengetahui lebih lanjut, mari kita simak kata-kata bijak dari Imam Al-Haddad berikut ini.

1. “ Barangsiapa yang tidak merasa cukup dengan sedikit harta yang dimilikinya, maka harta yang banyak pun tidak akan pernah membuatnya puas. Barangsiapa tidak mengamalkan sedikit ilmu yang dimilikinya, maka ketika memiliki ilmu yang banyak pun dia tidak akan mengamalkannya” - Imam Al-Haddad

2. “ Beban menyimpan rahasia lebih ringan daripada perasaan khawatir akan terbongkarnya rahasia yang kau ceritakan kepada seseorang”  - Imam Al-Haddad

3. “ Seburuk-buruk orang miskin adalah dia yang ingin menjadi kaya (karena tidak rela menjadi orang miskin. Sedangkan sebaik-baik orang kaya adalah dia yang tidak berkeberatan untuk menjadi orang miskin”  - Imam Al-Haddad

4. “ Merendahkan diri ketika memiliki kedudukan tinggi, menampakkan kecukupan ketika berada dalam kekurangan dan hidup sederhana ketika memiliki kekayaan, merupakan wujud dari akhlak mulia”  - Imam Al-Haddad

5. “ Setan lebih bersemangat untuk menyesatkan orang yang berilmu ketimbang orang bodoh, sebab jika seorang berilmu yang tersesat akan menyesatkan orang lain. Sedangkan orang bodoh yang tersesat tidak akan menyesatkan orang lain”  - Imam Al-Haddad

6. “ Barangsiapa di kala senang suka memujimu dengan kebaikan yang tidak pernah kau lakukan, maka saat marah nanti dia pasti akan mencelamu dengan keburukan yang tidak pernah kau lakukan”  - Imam Al-Haddad

7. “ Seseorang yang meremehkan sesuatu perkara merupakan tanda bahwa dia akan meninggalkannya”  - Imam Al-Haddad

8. “ Barangsiapa menempatkan dirinya di hadapan Allah seperti budak di hadapan tuannya, maka dia akan meraih semua kesempurnaan”  - Imam Al-Haddad

9. “ Di dunia ini tidak ada makhluk yang lebih bodoh dari seseorang yang mengetahui sesuatu yang baik tetapi dia tidak mengrjakannya dan mengetahui yang buruk tetapi justru melakukannya”  - Imam Al-Haddad

10. “ Salah satu dosa besar yang bersifat dhohir adalah jika engkau mengharapkan dari teman-temanmu dunia sedangkan mereka mengharapkan darimu akhirat”  - Imam Al-Haddad

11. “ Salah satu keburukan yang terdapat pada manusia zaman ini adalah mereka lebih suka mencontoh kekurangan atau keburukan sesorang daripada meneladani kebaikan dan keindahan budinya”   - Imam Al-Haddad

12. “ Barangsiapa senang dipuji dengan kebaikan yang tidak pernah dia lakukan,dan benci dicaci atas keburukan yang ia lakukan,maka dia adalah seorang yang suka pamer (riya)”  - Imam Al-Haddad

13. “ Manusia sering tidak mampu membedakan rasa malu yang terpuji dengan sifat pengecut yang tercela. Perasaan malu yang mencegahmu dari berbuat baik dan mendorongmu untuk bermaksiat, dia adalah sifat pengecut yang tercela, bukan rasa malu yang terpuji. Sebab rasa malu akan selalu membawa kebaikan”  - Imam Al-Haddad

14. “ Barangsiapa mudah berdusta ketika merasa takut kepada sesuatu, maka ketika menginginkan sesuatu dia pun akan berdusta”  - Imam Al-Haddad

15. " Telah Sesat sekelompok orang sebab buku yang dibacanya. Seseorang tidak akan menjadi alim besar kecuali dengan guru yang membimbing dan menuntunnya, bukan dengan buku yang dibacanya. "   - Imam Al-Haddad

16. " Waktu-waktumu yang paling beruntung ialah waktu yang tidak hilang mengikuti hawa nafsumu. Dan waktu-waktumu yang paling merugi adalah waktu yang hanyut bersama nafsumu."   - Imam Al-Haddad

17. " Tundukkan akalmu untuk memuliakan ilmumu, dan tundukan nafsumu untuk memuliakan akalmu."   - Imam Al-Haddad

Semoga bermanfaat ....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.