Edisi Sabtu, 23 Oktober 2021 M / 16 Rabi'ul Awwal 1443 H.
Al Habib Quraisy Baharun merupakan pendiri ponpes As-Shidqu yang bertempat di Desa Sampora Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan Jawa Barat. Beliau merupakan ulama yang sangat dikenal oleh umat islam di Indonesia. Dakwahnya sampai ke daerah-daerah terdalam di Kalimantan Selatan. Juga beberapa kota lainnya di Indonesia.
Lahir di Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur pada 19 Januari 1971, Habib Muhammad Quraisy Baharun nama lengkapnya, mungkin tak banyak yang tahu, kalau Beliau merupakan putra dari Habib Qasim Baharun, salah satu pendiri Pondok Pesantren Darullughah Wadda’wah Bangil. Tak heran, kalau pendidikannya pada 1983-1993 pun dilalui di Pondok Pesantren Darullughah Wadda’wah Bangil.
Setelah selesai pendidikan tingkat SLTA di Pondok Pesantren Darullughah Wadda’wah Bangil pada 1993, Habib Quraisy Baharun menuntut ilmu ke Tarim, dan mondok di pesantrennya Habib Umar hingga tahun 1998. Dalam kesempatan menuntut ilmu di Darul Musthafa itu, pada 1996-1997 Habib Quraisy juga mengikuti kuliah terbuka di Universitas Islam Afrika, Kenya, hingga mendapat gelar S2. Selesai di Tarim, tahun 1998, Habib Quraisy Baharun pulang ke Indonesia tahun 2007.
Sejak 2008 Habib Quraisy Baharun pindah dan berdakwah ke Cirebon atas perintah langsung al-Habib Umar bin Hafidz. Habib Quraisy per November 2013 juga didaulat menjadi penanggung jawab Majelis Rasulullah Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Berikut Ini beberapa kata nasehat Habib Quraisy Baharun :
1. Banyak orangtua yang khawatir bila anaknya tidak bisa baca tulis, tapi sayang nya mereka tidak khawatir bila anaknya tidak bisa sholat dan mengaji.
2. Pekerjaan terberat itu ada tiga: Sikap dermawan disaat dalam keadaan sempit, menjauhi dosa di kala sendiri, Berkata benar dihadapan orang yang ditakuti.
3. Ketahuilah kesabaran yang sedang kamu jalani itu ibarat jadam, rasanya memang pahit tetapi pada akhirnya kesabaranmu berujung manis, Yakinlah!
4. Periksa hatimu
Bila semua orang selalu salah dimata mu dan tiada kebaikan nya sama sekali, Segera lah periksa hatimu barangkali bibit dengki dan kemunafikan di hatimu.
5. Jagalah hati kalian. Baik nya hati akan berpengaruh pada baiknya amalan badan. Dan buruknya hati akan berpengaruh pada buruknya amalan badan.
6. Umur panjang bukan jaminan kebaikan seseorang bani adam. Adapun diantara manusia yang paling baik adalah yang panjang umur nya tapi juga baik amalan nya dan orang yang paling buruk adalah yang berumur panjang dan buruk amalnya.
7. Maksiat yang melahirkan rasa hina dan kekurangan lebih baik dari pada ketaatan yang melahirkan rasa bangga dan kesombongan.
8. Jangan lah kalian menyibukkan diri dengan dunia, sehingga akherat lalai dan terbengkalai. Sibukkan diri kalian dengan akherat, niscaya dunia menjadi mudah di dapat dalam genggaman tangan kalian.
9. Berhati hatilah terhadap doa orang yang di zholimi dan airmata orang yang terampas haknya.
10. Kunci kebahagiaan dan ketenangan hidup adalah jangan berharaf selain Allah.
11. Semakin banyak seorang hamba berbaik sangka kepada Allah Ta'ala, akan semakin banyak pula karunia yang akan diberikan padanya baik itu yang dimohon atau yang tidak diminta.
12. Waktu yang kita lalui, sedetikpun tidak akan bisa kembali lagi. Bijaklah menggunakan umur ini, berapa banyak orang yang telah wafat ingin bisa hidup kembali untuk sujud dan ibadah kepada Allah.
13. Apapun yang dikerjakan karena Allah akan selalu terus menerus dan bersambung dan apapun yang bukan karena Allah akan terputus dan terpecah.
14. Mencintai keluarga Nabi Shallallahu 'alaihi Wasallam adalah bukti keabsahan cinta kepada Nabi Shallallahu 'alaihi Wasallam. Adalah suatu kekeliruan jika mencintai keluarga Nabi Shallallahu 'alaihi Wasallam hanya kepada keturunan nya yang sholeh dan alim saja.
15. Istri sholehah tak mesti dari seorang santriwati atau kalangan Ustadzah, Jika dia menjalankan perintah Allah, menjauhi larangan Nya dan patuh pada suaminya, dia layak disebut istri Sholehah.
16. Kurang kurangilah maksiat, tinggalkan semua maksiat baik maksiat zahir dan batin. Sambunglah silaturahim, saling bermaaf maafan, dan jangan lupa memohon doa orangtua dan guru guru kita, supaya hati kita saat menjalani ramadhan nanti dalam keadaan bersih.
17. Sholatlah meskipun kadang masih melakukan maksiat, sebab lambat laun nanti sholatmu yang akan memperbaiki kehidupanmu.
Semoga bermanfaat....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.