Selasa, 12 Oktober 2021

17 KATA-KATA HIKMAH HABIB UMAR BIN ABDURRAHMAN AL-ATTHAS

Edisi Selasa, 12 Oktober 2021 M / 5 Rabi'ul Awwal 1443 H.

Habib Umar bin Abdurrahman Al-Aththas, lahir pada 992 H / 1572 M di Desa Lisk, dekat Kota Inat, Hadramaut. Dia juga yang mula-mula mendapat gelar Al-Aththas, “orang yang bersin”. Disebut demikian karena, konon, ketika masih berada dalam kandungan ibundanya, Syarifah Muznah binti Muhammad Al-Jufri, ia sering bersin. Janin yang masih dalam kandungan bisa bersin, tentu hal ini merupakan hal yang luar biasa.

Nama Habib Umar tidak bisa dipisahkan dari karya agung yang diberi judul: Azizul Manal wa Fathu Babil Wishal (Anugrah nan Agung dan Pembuka Pintu Tujuan),” yang belakangan sangat terkenal sebagai Ratib Al-Aththas. Habib Umar sendiri berwasiat, “Rahasia dan hikmah telah kutitipkan di dalam Ratib ini.

Menurut Habib Abdurrahman Al-Habsyi (Kwitang, Jakarta), Ratib Al-Aththas lebih tua dibanding dengan Ratib Al-Haddad. Ratib Al-Haddad disusun pada 1071 H / 1651 M oleh Habib Abdullah Al-Haddad. Sedang Ratib Al-Aththas disusun jauh sebelumnya. Ada beberapa wirid atau doa yang tidak ada dalam Ratib Al-Aththas tapi terdapat dalam Ratib Al-Haddad, demikian pula sebaliknya. Namun seperti ratib-ratib yang lain, keduanya tetap mengacu pada doa yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam.

Habib Umar bin Abdurrahman Al-Aththas wafat pada 23 Rabiul Akhir 1072 H / 1652 M. Jenazahnya dimakamkan di Hadramaut, Yaman. Sampai sekarang makamnya selalu dikunjungi banyak peziarah dari berbagai belahan dunia.

Berikut ini beberapa kata-kata hikmah Habib Umar bin Abdurrahman Al Atthas :

1. Perhatikan kebiasaan baik yang engkau inginkan, wafat dalam kebiasaan itu, karena itu tetaplah dalam kebiasaan itu, dan perhatikanklah kebiasaan buruk yang engkau tidak inginkan wafat dalam kebiasaan seperti itu, karena itu jauhilah kebiasaan itu.

2. Jika engkau melihat seseorang selalu berkelakuan baik, maka yakinlah engkau orang itu teguh agamanya.

3. Sumber-sumber ilmu tidak akan berkurang sedikitpun dari generasi terkemudian, akan tetapi pada umumnya mereka datang dengan membawa wadah yang bocor, sehingga tidak memperoleh ilmu kecuali sedikit.

4. Sebagian orang yang datang dengan membawa bejana yang dapat mencukupi dalam waktu sebulan, ada juga yang mencukupinya hanya 8 hari, ada juga yang hanya mencukupinya sehari, tetapi ada juga yang dapat mencukupinya sepanjang hidupnya.

5. Tentang Sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam:

“Seseorang adakalanya beramal kebajikan-kebajikan sampai antara ia dengan surga hanya tinggal sejengkal, tetapi dalam ketentuan Ilahi, ia ditetapkan sebagai penghuni neraka, sehingga ia melakukan perbuatan-perbuatan amal penghuni neraka, sampai ia masuk neraka. Seseorang adakalanya beramal kejahatan-kejahatan sampai antara ia dengan neraka hanya tinggal sejengkal, tetapi dalam ketetapan Ilahi, ia ditetapkan sebagai calon penghuni surga, maka ia beramal penghuni surga, sampai ia masuk surga.”

Pendapat Habib Umar Al Attas tentang sabda Nabi  Shallallahu 'alaihi Wasallam diatas :

“Seseorang yang selalu mengerjakan amalan ahli surga, kebanyakannya akan masuk ke dalam surga; sebab perbuatan lahiriyah adalah lambang perbuatan batiniyah, jika ia masuk ke dalam neraka, maka hal itu jarang sekali. Hal itu seperti orang yang jatuh dari tempat yang tidak terlalu tinggi, tentunya orang itu tidak akan berbahaya. Demikian pula seorang yang melakukan amal-amal ahli neraka, kebanyakannya ia akan masuk ke dalam neraka; tetapi jika ia masuk ke dalam surga, maka hal itu jarang sekali terjadi. Hal itu seperti orang yang jatuh dari puncak gunung, kebanyakan akan wafat”

6. Seorang yang melakukan amal kebajikan tetapi ia suka makan yang diharamkan, maka ia seperti seorang yang mengambil air dari tempayan yang datar, tidak akan memperoleh pahala sedikitpun.

7. Dulu di antara manusia ada yang datang membawa pelita lengkap dengan minyak dengan koreknya, yakni dengan persiapan yang lengkap, sehingga gurunya dapat menyalakan. Tetapi kini banyak di antara mereka yang datang kepada gurunya, tetapi mereka tidak membawa apapun yang gurunya dapat menyalakan.

8. Bersabar itu akibatnya adalah positif. Allah Subhanahu WaTa'ala akan selalu memberi akibat positif bagi seorang yang bersabar, alhamdulillah apa yang dikehendaki Allah Subhanahu WaTa'ala pasti akan ditentukan dan apa yang akan dilaksanakan Allah Subhanahu WaTa'ala, maka akan terlaksana.

9. Hendaknya orang-orang yang menghendaki keselamatan Akhirat meninggalkan tidurnya, demi untuk mendapatkan siraman rahmat di malam hari.

10. Hendaknya kalian senantiasa menghadirkan hati kalian kepada Allah Subhanahu WaTa'ala dan hendaknya kalian bertawakal kepadanya sepenuh hati, sebab Allah Subhanahu WaTa'ala mengetahui di manapun kalian berada.

11. Syetan dapat menggoda manusia dari sisi manapun yang tak pernah ia perkirakan.

Buah kurma atau ketimun dari sumber yang halal , lebih baik dari bubur daging dari sumber yang Syubhat.

12. Janganlah terlalu peduli dengan dunia dan penghuninya dan janganlah merasa iri pula dengan pakaian atau makanan yang dimiliki oleh penghuninya.

13. Alangkah entengnya musibah dalam agama menurut kalian, padahal kalian tidak pernah menyatakan belasungkawa andaikata aku terlambat sholat berjama’ah.

14. Kedzaliman kaum penguasa terhadap rakyatnya akan menambah kebajikan bagi rakyat negeri itu, baik di dalam masalah dunianya, maupun akheratnya, yang demikian itu sama halnya dengan sebuah sumur, makin banyak diambil airnya, maka sumur itu makin banyak memancarkan air; sebaliknya jika sumur itu tidak diambil airnya, maka tidak akan bertambah airnya sedikitpun, mungkin airnya akan menjadi busuk, karena air didalamnya tidak pernah bergerak.

15. Bila waktu Sholat telah tiba, tinggalkanlah semua kegiatanmu, sebab Allah Subhanahu WaTa'ala lebih pantas diperhatikan daripada yang lain.

16. Setiap orang yang telah menghatamkan bacaan Al-Qur’an yang ditujukan bagi arwah-arwah orang-orang yang telah wafat, hendaknya ia membaca Tahlil ( Laa ilaha illallah ) sebanyak orang yang ia kehendaki, kemudian dilanjutkan Subhaanallahi Wabihamdihi sebanyak orang yang ia kehendaki; lalu membaca Laa illaha illallah Muhammadur Rasulullah sebanyak 3x dengan memanjangkan bacaannya; lalu Sholawat sebanyak 3x ( Allahumma Sholi ‘Alaa Habibika Sayyidina Muhammadin Wa Aalihi Wa Sohbihi Wasallim ), Lalu hendaknya ia mengucapkan Ya Rasulullah alaika salam Ya Rasulullah salaamun fi salamin ‘alaika sebanyak 3x; Lalu membaca Al Fatihah 1x, Al Ikhlas 11x, Al Falaq 1x, An Naas 1x, ayat kursi 1x, Akhir surat Al Baqarah 1x dan Al Qadr 1x dengan niat menghadiahkan pahalanya kepada arwah yang dituju.

17. Habib Umar menganjurkan muridnya membaca Istighfar dan Al Hamdulillah sebanyak mungkin setelah membaca maulud.

Memperbanyak baca Istighfar dan Sholawat, karena keduanya adalah sebaik-baik dzikir yang dapat menolong kesulitan di masa kini.

”jika engkau mengucapkan 11 x tiap hari bacaan ini, berarti engkau telah menjalankan apa yang pernah diajarkan Habib Umar : (Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu Allaa ilaaha illa anta, Astagfiruka Wa Atuubu ilaika Wa asaluka an Tusholliya Wa Tusallima ala Abdika Wa Rasuulika Sayyidina Muhammadin Wa ‘ala Aalihi Afdola Wa Adwama aslima ma Shollait Wa sallamta alaa Ahadin min ‘Ibaadikal Mustafin).

Semoga bermanfaat....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.