Edisi Sabtu, 2 Oktober 2021 M / 25 Shafar 1443 H.
Buya Hamka seorang ulama yang dikenal luas memiliki nama asli Prof. Dr. Haji Abdul Malik Karim Amrullah. Beliau adalah salah satu ulama dan sastrawan asal Indonesia, lahir di Nagari Sungai Batang, Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat pada tanggal 17 Februari 1908.
Selain seorang ulama Buya Hamka juga sebagai ahli filsafat dan aktivis politik, dibesarkan di Minangkabau dan hanya bersekolah dasar sampai dua tingkat saja. Beliau adalah seorang pengelana yang moderat, dikenal santun dan lembut kata katanya, tidak pernah keras dan kasar dalam berkomunikasi. Buya Hamka lebih suka menulis sebuah roman atau sejenis cerpen dalam berdakwah islam.
Putra ketiga Buya Hamka Rusydi Hamka menceritakan saat-saat sebelum ayahnya dipanggil Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
“Nafas Ayah pun pelan-pelan berhenti. Grafik jantung berjalan lurus tanpa ada denyutan. Inna lillâhi wa inna ilaihi rajiuun,” tulis Rusydi Hamka, dalam buku ‘Pribadi dan Martabat Buya Hamka’ (2016).
Rusydi menulis, “Buya Hamka meninggalkan kita tepat pukul 10.41.08 pagi hari Jumat, tanggal 24 Juli 1981 dalam usia 73 tahun 5 bulan, dengan tenang dan disaksikan oleh anak-cucu dan kawan-kawan karib.”
Melalui Keputusan Presiden No. 113/TK/Tahun 2011, pada tanggal 9 November 2011, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menganugerahi gelar pahlawan nasional kepada beliau karena jasanya dalam perjuangan kemerdekaan sejak 1925 dan ikut perang gerilya.
Berikut ini kumpulan kata bijak Islami Buya Hamka yang kita bagi menjadi 3 bagian, Quites bagian pertama selengkapnya sebagai berikut :
1. “Time for Muslims is something that must be accounted for.”
– Buya Hamka
Artinya,
Waktu bagi orang Islam adalah sesuatu yang harus dipertanggungjawabkan.
2. “Love does not teach us to be weak, but to awaken strength. Love does not teach us to humiliate ourselves, but exhales valor. Love does not weaken the spirit, but it inspires the spirit.”
– Buya Hamka
Artinya,
Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat.
3. “If you just live, pigs in the forest also live. If you work just works, apes also work.”
– Buya Hamka
Artinya,
Kalau hidup sekadar hidup, babi di hutan juga hidup. Kalau bekerja sekadar bekerja, kera juga bekerja.
4. “Life is like the ocean. People who are not careful in rowing the boat, holding the steering wheel and guarding the sails, then sunk he was rolled by the waves and waves. Lost in the middle of a vast ocean. Nothing will be reached by the edge of the land.”
– Buya Hamka
Artinya,
Kehidupan itu laksana lautan. Orang yang tiada berhati-hati dalam mengayuh perahu, memegang kemudi dan menjaga layar, maka karamlah ia digulung oleh ombak dan gelombang. Hilang di tengah samudera yang luas. Tiada akan tercapai olehnya tanah tepi.
5. “Don’t be afraid to fall, because it is who never climbs that never falls. Those who fear failure, because those who never fail are only those who have never walked. Don’t be afraid of being wrong, because with the first mistake we can add knowledge to find the right path in the second step.”
– Buya Hamka
Artinya,
Jangan takut jatuh, kerana yang tidak pernah memanjatlah yang tidak pernah jatuh. Yang takut gagal, kerana yang tidak pernah gagal hanyalah orang-orang yang tidak pernah melangkah. Jangan takut salah, kerana dengan kesalahan yang pertama kita dapat menambah pengetahuan untuk mencari jalan yang benar pada langkah yang kedua.
6. “Tears are salty because they are the salt of life.”
– Buya Hamka
Artinya,
Air mata berasa asin itu karenanya air mata adalah garam kehidupan.
7. “That tears do not choose the place to fall, nor choose the time to go down.”
– Buya Hamka
Artinya,
Bahwasanya air mata tiadalah ia memilih tempat untuk jatuh, tidak pula memilih waktu untuk turun.
8. “The eternal beauty lies in the beauty of etiquette and the height of one’s knowledge. Not lies in the face and clothes.”
– Buya Hamka
Artinya,
Kecantikan yang abadi terletak pada keelokan adab dan ketinggian ilmu seseorang. Bukan terletak pada wajah dan pakaiannya.
9. “Sincere and true will meet in a child’s smile, a smile that is actually a smile, a smile that is not accompanied by anything.”
– Buya Hamka
Artinya,
Ikhlas dan sejati akan bertemu di dalam senyuman anak kecil, senyum yang sebenarnya senyum, senyum yang tidak disertai apa-apa.
10. “If we can save ourselves, the Prophets need not be there for our salvation.”
– Buya Hamka
Artinya,
Jika kita dapat menyelamatkan diri kita sendiri, para Nabi tidak perlu ada untuk keselamatan kita.
11. “Faith without knowledge is like a lantern in a baby’s hand. But knowledge without faith is like a lantern in the hands of a thief.”
– Buya Hamka
Artinya,
Iman tanpa ilmu bagaikan lentera di tangan bayi. Namun ilmu tanpa iman, bagaikan lentera di tangan pencuri.
12. “Fair is to weigh the same weight, blame the wrong and justify the right, restore the rights of the owner and do not apply wrong on it. Dare to uphold justice, even regarding yourself, is the peak of all courage.”
– Buya Hamka
Artinya,
Adil ialah menimbang yang sama berat, menyalahkan yang salah dan membenarkan yang benar, mengembalikan hak yang empunya dan jangan berlaku zalim di atasnya. Berani menegakkan keadilan, walaupun mengenai diri sendiri, adalah puncak segala keberanian.
13. “Behind us stands a pillar called fate, there is written the roll we will live.”
– Buya Hamka
Artinya,
Di belakang kita berdiri satu tugu yang bernama nasib, di sana telah tertulis rol yang akan kita jalani.
14. “Reading good books means giving good spiritual food.”
– Buya Hamka
Artinya,
Membaca buku-buku yang baik berarti memberi makanan rohani yang baik.
15. “It is clear that a safe, secure household is a combination of a sturdy man and a delicate woman.”
– Buya Hamka
Artinya,
Jelas sekali bahwasanya rumah tangga yang aman damai ialah gabungan di antara tegapnya laki-laki dan halusnya perempuan.
16. “Never knock down a fence without knowing why it was erected. Never ignore the guidance of good without knowing the bad that you can later.”
– Buya Hamka
Artinya,
Jangan pernah merobohkan pagar tanpa mengetahui mengapa didirikan. Jangan pernah mengabaikan tuntunan kebaikan tanpa mengetahui keburukan yang kemudian anda dapat.
17. “Knowing beauty and being able to express that beauty to others is happy.”
– Buya Hamka
Artinya,
Kenal akan keindahan dan sanggup menyatakan keindahan itu kepada orang lain adalah bahagia.
Semoga bermanfaat....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.