Edisi Rabu, 6 Oktober 2021 M / 29 Shafar 1443 H.
Muhammad Zaini bin Abdul Ghani al-Banjari dilahirkan pada malam Rabu 11 Februari 1942 (27 Muharam 1361 Hijriah) di desa Tunggul Irang, Martapura, Kabupaten Banjar dari pasangan suami-istri Abdul Ghani bin Abdul Manaf bin Muhammad Seman dengan Hj. Masliah binti H. Mulia bin Muhyiddin. Beliau adalah salah seorang ulama dan tokoh yang sangat kharismatik dan populer di Kalimantan.
Sejak kecil, Abah Guru Sekumpul sudah dididik untuk mencintai ilmu pengetahuan serta ditanamkan rasa senang dan cinta kepada ulama. Beliau dididik dengan kedisiplinan, pendidikan tauhid, akhlaq dan tajwid Alquran oleh ayah dan neneknya yang bernama Salbiyah. Sehingga dapat dikatakan, bahwa guru pertama Abah Guru Sekumpul adalah ayah dan neneknya. Abah Guru Sekumpul memiliki sanad yang tersambung sampai pada Maulana Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari.
Sejak kecil, beliau sudah menunjukan kelebihan-kelebihan yang luar biasa. Pada umur 7 tahun, sudah hafal Alquran, dilanjutkan hafal kitab Jalalain di umur 9 tahun. Dalam usia kurang lebih 10 tahun, beliau sudah mendapat khususiah serta anugerah dari Allah berupa Kasyaf Hissi, yakni dapat melihat serta mendengar apa yang ada di dalam atau terdinding.
Selama hidupnya, Abah Guru Sekumpul melahirkan beberapa karya penting di antaranya Risalah Mubarakah yang berbahasa Arab, Manakib Asy-Syekh Muhammad Samman Al-Madani dalam bahasa Arab, Ar-Risalat an-Nuraniyyah fi Syarh at-Tawassulat as-Sammaniyah dalam bahasa Arab, dan Nubzat min Manaqib al Imam al-Masyhur bil Ustadz al A’zham Muhammad bin Ali Ba’Alwi dalam bahasa Arab.
Guru Sekumpul sempat dirawat di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura, selama 10 hari.
10 Agustus 2005 (Rabu pagi) pukul 05.10, Guru Sekumpul mengembuskan napas terakhir dan berpulang ke rahmatullah pada usia 63 tahun di kediamannya sekaligus kompleks pengajian, Sekumpul Martapura. Guru Sekumpul meninggal karena komplikasi akibat gagal ginjal.
Berikut ini adalah beberapa kumpulan kalam hikmah Guru sekumpul :
1. “Kejarlah urusan dunia, namun jangan hanya melihat dari banyaknya tapi dari halalnya. Lebih baik hidup sederhana tapi dalam naugan ridho Allah Ta’ala daripada mengejar banyaknya harta tapi lupa memikirkan halal/haramnya”
“Kita disuruh bekerja di dunia bukan untuk kaya tetapi semata mata hanya karena di suruh Allah”
2. “Menjalankan perintah agama, kewajiban sholat tetap dikerja, tak lalai menuntut ilmu agama dikala sedang berusaha ialah pertanda Allah ridho dengan usaha yang kita kerja”
“Dunia ini tidak patut dijadikan penilaian karena dunia itu hina”
3. “Sebenar-benar karomah ialah istiqamah, artinya istiqamah yaitu tiada kehendak lain selain daripada kehendak menuju Allah”
“Bukan mula yang baik, bukan pula warga yang sholeh, bukan harta yang banyak, bukan pangkat yang tinggi, bukan banyak bisi bini, anak buah, kula warga, pengikut, murid dan sebagainya, bukan banyak bisi kitab, bukan banyak bisi wiridan, yang Selamat Itu Adalah Hati Yang Bersih, oleh sebab itu perbanyaklah sholawat kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam setiap malam.
4. “Takkan pernah lepas dari penglihatan, pendengaran dan pengetahuan Allah ta’ala segala apapun yang kita kerja, oleh karena itu takutlah selalu hanya kepada-Nya”
5. “Siapa yang dicinta, itulah yang dibela. Jika cinta dunia, dunialah yang di bela. Walau Allah yang menjadi musuhnya naudzubillah. Kejarlah dunia secukupnya jangan mengejar dunia selebihnya maka utamakan Allah ta’ala terimalah apa yang ada husnodzhon selalu jadi sangka”
6. “Jangan mudah mengkafirkan orang, jangan mudah membid’ahkan orang, jangan mudah menyesatkan orang. Jika kita mengkafirkan orang islam yang sebenarnya tidak kafir maka kita yang sebenarnya kafir naudzhubillah”
7. “Di mulut boleh kita katakana orang tua yang memberi rezeki, namun di hati kita yakini bahwa Allah ta’ala yang memberi rezeki. Ini namanya perantara, ini namanya tawassul”
8. “Berhentilah ikut pertandingan dunia, niscaya kurang pemarahnya, kurang penyinggungannya, kurang gengsinya dan sakit hatinya. Perjuangannya dengan hidup berkecukupan bukan hidup dengan berlebihan. Ini kunci bahagia”
9. “Walaupun dosa kesalahan masih terus dikerja setiap hari. Jangan pernah kehendak untuk bertaubat hilang dari dalam hati. Berharap mudahan suatu saat nanti kita dimatikan dalam keadaan taubat yang suci”
10. “Semakin baik prasangka dan pemahaman yang ada semakin baik pula rasa yang akan dimiliki hati kita”
“Orang yang tak terlalu taat beribadah namun memiliki akidah benar yang kuat masih ada kesempatan tuk selamat, dibanding mereka yang taat beribadat namun memiliki akidah yang tidak tepat”
11. “Kehendak akan nikmat dunia yang berlebih banyak memberi mudharat. Puas tak pernah didapat lalai dalam beribadat karena kesibukan dunia yang terlalu banyak. Bukan datangnya dunia yang salah namun kita yang tergoda dengan kenyamanan dunia yang jadi masalah”
12. “Ilmu ma’rifat ialah ilmu rasa, jangan mempelajari hanya melewati Kata, tapi Rasa, pahami ilmu itu dari rasany, bukan hanya dari katanya. Amalan ma’rifat ialah perbanyak sholawat”
“istiqamah lebih hebat daripada 1000 karomah”
13. “Zaman dulu orang punya anak sampai dua belas, kerja seharian pulangnya sampai jam lima sore saja, zaman sekarang orang Cuma dua anak, pulang kerja sampai jam dua belas malam, masih saja merasa tidak cukup”
14. “Luangkanlah waktumu untuk orang (Rasulullah) yang selalu ada untuk dirimu, Allahumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad”
15. “Mutiara yang tersimpan di dunia ini adalah perempuan yang sholehah, sholehah itu ialah merasa cukup”
“Supaya mencari dunia tidak mengganggu kita maka carilah sampai cukup (tidak mencari lebih).
“Hiduplah di dunia dengan seadanya dan seperlunya jangan hanya karena mewahnya dan megahnya”
16. “Selama manusia masih mempunyai rasa mencintai dan masih mempunyai rasa benci pada sesuatu, maka tak pernah kosong hatinya dari marah”
17. “Jadilah wanita yang tidak hanya pintar menutup aurat tetapi juga memiliki akidah yang kuat. Dan istri yang memasak untuk suaminya sampai hawa panas kompor menerpa wajahnya maka wajahnya takkan dijilat api neraka”
“Hendaklah ketika akad nikah itu jangan dulu bebiniannya mentatai lakiannya”
Semoga bermanfaat.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.